nusakini.com-Malang-Sebagaimana diketahui bersama, Kementerian Pertanian dibawah komando Andi Amran Sulaiman sedang dan terus gencar mendorong pencapaian swasembada bawang putih pada tahun 2021. Percepatan swasembada bawang putih dari tahun 2021 dari rencana 2033. Tentunya telah melalui kalkulasi dan pertimbangan yg cermat. Kementerian Pertanian mendorong penuh penumbuhan sentra bawang putih baik di Jawa maupun Luar Jawa guna menyukseskan program swasembada bawang putih. 

Pada saat acara panen perdana yang dihadiri oleh Direktur Perlindungan Hortikultura, Asisten 2

Bidang Perekonomian, Biro Hukum, Inspektorat/Bawas Pemda Malang, Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Pihak Importir di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Malang, Budiar menyampaikan bahwa Luas Tanam bawang putih di Kabupaten Malang sampai dengan akhir Oktober 186 Hektar, terdiri dari 30 hektar pertanaman oleh importir dan 156 hektar tanaman swadaya. Bulan November rencana tanam 54 Hektar terdiri dari 24 hektar importir dan APBN 30 hektar.

Jadi sampai akhir Desember 2018 diperkirakan luas tanam bawang putih Kab. Malang seluas: 240 hektar. Kami akan mendorong importir untuk terus mengembangkan bawang putih di Malang khususnya di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Wagir, Jabung dan Poncokusumo serta Karangploso.

Budiar menambahkan bahwa sampai saat ini ada 7 importir yang melakukan wajib tanam di Malang dengan total target tanam mencapai 611 Hektar. Kabupaten Malang ke depan akan menjadi sentra pengembangan bawang putih, sekaligus siap menumbuhkan penangkar bawang putih guna mendukung program swasembada bawang putih 2021, "ungkapnya.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura Sriwijayanti Yusuf yang hadir dalam acara panen perdana ini sangat senang dan bangga melihat panen bawang putih seluas 30 Hektar yang produktivitasnya cukup tinggi pada kisaran 12-15 ton per hektar basah. Sriwijayanti menegaskan bahwa Indonesia pernah mengalami kejayaan bawang putih di era 90 an, luas pertanaman mencapai 22.000 hektar dengan produksi sebesar 153.000 ton, meskipun menyusut akibat gempuran bawang putih impor. Kebutuhan bawang putih setiap tahun rata rata 500 ribu ton sementara produksi nasional kita hanya sekitar 20 ribuan ton. Artinya 96 % kebutuhan bawang putih nasional di penuhi melalui impor. Ini yang harus kita kejar dan dorong petani bawang putih untuk terus bekerja cerdas dan semangat menanam bawang putih guna mewujudkan swasembada di Tahun 2021, ungkapnya.

Sriwijayanti Yusuf menambahkan bahwa Pada Hari ini menjadi saksi sejarah dan momentum istimewa panen perdana bawang putih di Kabupaten Malang yang ditanam oleh PT. MMJK dan PT Sedap Agro seluas 30 Hektar. Terima kasih dan apresiasi untuk kedua perusahaan yg telah melakukan wajib tanamnya. Momentun ini diharapkan benar benar bisa dirasakan petani bawang putih di seluruh tanah air. Kita harus buktikan bahwa sebenarnya kita sanggup menghasilkan bawang putih di dalam negeri," pungkasnya.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi mengatakan bahwa dalam rangka percepatan swasembada bawang putih nasional Kementerian Pertanian telah menetapkan Permentan No. 38 Tahun 2017 dan perubahannya yaitu Permentan No. 24 Tahun 2018 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dimana importir bawang putih wajib menanam dan menghasilkan bawang putih di dalam negeri sebesar 5 % dari volume impor yang diajukan. Suwandi menambahkan, Tahun ini Ditjen Hortikultura mengalokasikan 5.949 Hektar melalui dana APBN yang tersebar di 19 Propinsi dan 78 Kab/Kota. Untuk Kabupaten Malang Tahun 2018 baru dialolasikan 30 Hektar bawang putih, tahun 2019 nanti akan bisa di tingkatkan lagi, pangkasnya.

Suwito yang mewakili PT MMJK dan Sedap Agro yang hadir pada acara panen bawang putih tersebut sangat bangga dan mengapreasi Dukungan Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian yang mengawal kegiatan wajib tanam importir khususnya di Malang. Kami merasa sangat terbantu dengan dukungan dari semua pihak sehingga panen hari ini bisa berjalan baik sekaligus hasilnya cukup baik bisa mencapai 12-15 ton per hektar untuk varietas lumbuh hijau. Hal yang sama disampaikan oleh Landy wakil dari importir mengatakan bahwa kewajiban tanam di Malang akan kami selesaikan seluas 55 Hektar yang di rencanakan pada bulan Nopember. Kebijakan wajib tanam bagi importir kami dukung dan taati bersama karena bisa memberikan solusi terbaik bagi kelompok tani. Saat ini benih dan saprodi sudah siap, serta hujan sudah mulai turun, realisasi tanam segera dimulai, pangkasnya.

Muhammad Yusuf, Ketua Kelompok Tani Alam Berkah sekaligus penangkar Benih di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang menjadi mitra importir menyampaikan bahwa Luasan panen 30 Ha tersebar di 3 Kecamatan yaitu Pujon Ngantang dan Kasembon. Kelompok tani binaan kami sangat senang dengan adanya pola kemitraan ini bersama importir. Saat ini varietas yang ditanam umumnya lumbuh hijau yang sudah adaptasi dengan kondisi di Ngantang dan Pujon. Hasil panen kali ini cukup baik karena kondisi iklim mendukung dan hujan sudah mulai turun. Kelompok binaan kami siap menyukseskan malang menjadi sentra bawang putih nasional dan mendukung swasembada bawang putih 2021, pangkasnya.(p/eg)